Sukses

Gus Yaqut Diminta Fokus Kerja di Kemenag, Tak Bicara Capres-Cawapres Jelang Pilpres 2024

Dalam beberapa hari terakhir, Ketua Umum GP Ansor yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berbicara tentang sosok capres dan cawapres di Pilpres 2024. Hal itu mendapat kritikan dari anggota GP Ansor.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir, Menteri Agama yang juga Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berbicara tentang sosok capres dan cawapres di Pilpres 2024. Hal itu mendapat kritikan dari anggota GP Ansor.

Anggota GP Ansor yang juga aktivis Muda NU, Nailil Ghufron Khanif meminta Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut fokus bekerja sebagai Menteri Agama.

Menurutnya, Gus Yaqut jangan terlibat terlalu jauh dalam konstalasi politik nasional.

"Ya kami sarankan Gus Menteri fokus saja pada pekerjaan di Kementerian Agama yang masih menumpuk. Fokus kerja, kerja, kerja, sebagaimana slogan pak Jokowi selaku pemimpin tertinggi,” ujar Ghufron, Sabtu (29/4).

Ghufron mengatakan, biarlah masalah capres-cawapres 2024 menjadi urusan pimpinan partai politik. Sementara menteri Kabinet Indonesia Maju berkerja sesuai tugas.

“Enggak usahlah ikut-ikut sibuk mencocok-cocokkan capres-cawapres, itu sudah ada ranahnya sendiri, para pimpinan partai politik. Kalau menteri semua sibuk main politik, nanti tugasnya keteteran. Kasian presiden,” ucapnya.

2 dari 2 halaman

Dorong Duet Prabowo-Airlangga

Gus Yaqut mendorong duet Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024. Ini disampaikannya melalui Instagram @gusyaqut, Kamis (27/4).

Dalam unggahannya, Gus Yaqut memperlihatkan foto kebersamaan Prabowo dan Airlangga. Keduanya bersalaman.

“Jika beliau berdua berpasangan pada Pilpres 2024 nanti, saya kok merasa kontestasi akan sangat kompetitif,” kata Gus Yaqut.

Dia yakin, majunya Prabowo dan Airlangga akan membuat demokrasi Indonesia lebih baik. Namun, dia menyadari situasi politik sangat dinamis.

“Politik memang dinamis. Kadang apa yang sedari awal diskenariokan, berbeda di ujung. Jika sama, disyukuri lalu diikhtiari. Jika berbeda, tak perlu diratapi. Rakyat bangsa ini berhak mendapatkan pemimpin yang terbaik, bukan yang terlicik,” kata Gus Yaqut.

Sumber: Merdeka.com

Video Terkini